Wednesday, May 30, 2007

Kemenagan yang indah bagi Jiwa yang Kalah

Apa arti sebuah kemenangan jika di dalam team sebenarnya masih banyak jiwa yang kalah. Kemenangan Milan atas Liverpool di ajang Champion mungkin tidak berarti apa-apa andai saja Maldini, Kaka sampai Anceloti tidak punya jiwa kemenangan yang sesungguhnya. Saya bukan orang yang kecewa atas kemenangan Milan karena saya sendiri adalah Milanisti. Saya hanya mengambil moment kemenangan Milan untuk mencoba merenung tentang arti kemenangan yang sesungguhnya.

Sebenarnya apa sih arti kemenangan itu?
Banyak orang mengira kemenangan adalah sebuah keberhasilan. Tapi keberhasilan yang bagaimana, orang tidak pernah melihat bagaimana usaha meraih kemenangan itu. Team sekelas Milan harus mengalami jalan panjang dan manajemen harus mengeluarkan jutaan dollar hanya untuk mengangkat sebuah piala yang harganya jauh dibawahnya. Tapi mengapa mereka rela menghabiskan jutaan dollar itu?. Ataukah hanya sebuah prestise dan pujian yang diinginkan? Tentu bukan itu tapi sebuah kepuasan memang harus dibayar dengan harga mahal entah itu waktu, tenaga ataupun uang.

Kemudian ada seorang anak yang meraih nilai terbaik di kelasnya. Semua orang kagum padanya anak itu juga bangga akan kemampuan dirinya, wajar sih sebenarnya kalau dia dibilang meraih kemenangan. Namun bukan itu yang terjadi sebenarnya, karena mereka semua tidak tahu ada ketidak jujuran peran yang harus dilakonkan oleh anak itu. Kalau disepakbola dia sengaja terjatuh untuk mendapatkan sebuah pinalti. Tapi diperan tersebut anak ini tidak pernah mau mengakui bahwa sebenarnya di dalam kemenangannya ada jiwa yang kalah di satu sisi hatinya maka jadilah lagu "kemenangan yang indah bagi jiwa yang kalah" yang sering dinyanyikan teman2nya.